Beranda

5.4.11

Pentingnya ILMU bagi Wanita

Belajar memiliki peran yang sangat penting bagi wanita. Dengan belajar, seorang wanita dapat membentuk akal dan kepribadiannya. Ilmu yang didapat tentunya akan berguna bagi keluarga dan masyarakat. Disamping itu, ilmu yang ia dapat dalam masa belajar bisa digunakan untuk mendidik putra-putrinya kelak.
Dalam Islam, ilmu bagi wanita bukanlah sekedar hiburan, namun sebagai kewajiban seperti halnya kewajiban-kewajiban agama yang lain.
Anas bin Malik ra meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya:
“Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim, dan yang memberikan ilmu pada selain ahlinya sama seperti orang yang mengalungkan permata, mutiara, dan emas pada babi.” HR Ibnu Majah: I/269
Jean Jack R. bertutur, “Pria berasal dari wanita. Bila kalian menginginkan para pria tersebut menjadi agung, ajarkanlah kepada wanita apa itu keagungan.”
Berkenaan dengan itu, seorang penyair berkata:
Ibu adalah sekolahan, bila kau mempersiapkannya…
Kau telah mempersiapkan suatu bangsa bernasab baik
Semor, seorang bijak, menuturkan tentang pentingnya peran wanita sebagai ibu, “Mendidik anak harus dilakukan dua puluh tahun sebelum kelahirannya, yaitu dengan mendidik ibunya terlebih dahulu.”
Seperti diriwayatkan dari Ummul Mukminin, Hafshah binti Umar bin Khattab ra, ia belajar menulis pada masa jahiliyah dari seorang wanita bernama Syifa’ Al-‘Adawiyah. Saat Nabi menikahinya, beliau meminta Hafshah untuk mengajarinya menulis dengan bagus, seperti dahulu pernah mengajari dasar tulisan.
Manfaat belajar akan terlihat jelas dari beberapa hal berikut:
1.       Wanita akan merasakan eksistensi dirinya.
2.       Menjaga wanita agar tidak jatuh dalam mara bahaya.
3.       Membantu wanita mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang berguna.
4.       Membuat wanita bisa membaca Al-Qur’an dan menelaah ilmu-ilmu alam.
5.       Wanita mampu mendidik putra-putrinya dengan benar.
6.       Membantu putra-putrinya belajar dan menghasilkan ilmu.
7.       Menuntut ilmu adalah ibadah dan ketaatan.
Allah berfirman, “Sesungguhnya, yang takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya hanyalah ulama.” Fathir: 28
Rasulullah bersabda, “Ulama adalah pewaris para nabi.”
Untuk itu, wanita harus gigih menuntut ilmu dan mengajari putra-putrinya. Sebab, ilmu adalah cahaya yang menerangi gelapnya kehidupan. Ilmu membantu manusia agar sampai ke surga dan membantu taat kepada Allah, sementara kebodohan sering mengantarkan pada kemaksiatan dan dosa tanpa disadari.

14.3.11

MEMAHAMI BISNIS & MANAJEMENnya yuuuk....!

BERPIKIR SISTEM

Sama halnya dengan profesi lain, seperti kedokteran, hukum, dan akuntansi, manajemen sebagai profesi juga tunduk pada disiplin profesi yang merupakan aturan main atau koridor teritori ruang geraknya. Disiplin manajemen berorientasi pada pola pikir yang mengacu pada sistem, konsep, kebijakan, dan prosedur sebagai infrastruktur, di mana proses manajemen dapat berjalan secara efektif. Pada akhirnya, disiplin mengacu kepada efisiensi. Domain manajemen adalah efisiensi.

Berfikir secara menyeluruh pada saat ini masih merupakan wacana ketimbang kenyataan. Misalnya, pada tingkat departemen, tidak jarang praktik yang terjadi di lapangan adalag berpikir dan bertindak untuk departemen teknisnya sendiri. Memang ada ungkapan KISS: Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, Simplifikasi. Namun dalam praktik, hal ini tidak gampang diwujudkan. Masyarakat pun dengan nada sinis memberi singkatan baru pada istilah tersebut: “Ke Istana Sama-sama, Keluar Istana Sendiri-sendiri.”

Berpikir sistem adalah suatu disiplin berpikir secara utuh menyeluruh, masing-masing unsur merupakan bagian yang terjalin secara utuh sehingga menjadi satu keseluruhan yang bermakna. Ketika terlepas dari keseluruhan, masing-masing bagian ini menjadi tidak berarti. Sistem merupakan unsur yg terjalin dalam kesatuan dengan unsur lain sehingga dapat berfungsi secara keseluruhan.

Sistem Manajemen
Tidak terkecuali dalam disiplin menajemen, berpikir sistem mutlak diterapkan. Mutlak karena kita akan jauh lebih mudah memahami konsep manajemen manakala mereka ditempatkan dalam suatu kesatuan konteks yang lazim disebut sistem, dalam hal ini sistem manajemen. Pendekatan sistem ini bagaikan kita duduk di balkon sebagai satu pemandangan yang menyeluruh. Sudah seyogyanyalah kalau para manajer pertama-tama harus memikirkan konteksnya kalau bermaksud mengadakan perubahan atau  menciptakan konteks lain. Dengan memakai pendekatan sistem, peluang keberhasilan menjadi lebih besar.

Dalam kurun waktu tiga dekade, saya menjadi pimpinan puncak organisasi bisnis, bahkan birokrasi. Saya tidak pernah memiliki kekuasaan karena yang berkuasa adalah sistem. Saya tidak dapat berbuat sekehendak hati karena diatur dalam batas koridor sistem. Itulah sebenarnya fundamen utama dari sistem. Setiap kali bergabung dengan suatu organisasi, yang pertama-tama saya bangun adalah sistem. Sistem itu yang akan menjadi kekayaan organisasi secara berkesinambungan.

Ketika saya bergabung dengan Union Carbide pada dasawarsa 1970-an, sistem yang ada sudah mantap. Saya belajar banyak tentang sistem dan kegunaannya dari perusahaan multinasional tersebut. Kemudian, saya masuk Multi Bintang, yang ketika itu sistemnya belum terbangun dengan baik. Saya pun membangun sistem perusahaan tersebut. Ketika bergabung dengan grup Bakrie, perusahaan itu masih merupakan perusahaan keluarga meskipun dalam skala besar. Saya membangun sistem manajemen profesional di Bakrie. Itulah sebabnya Aburizal Bakrie, kendati pemilik, tidak dapat menandatangani cek karena penanda tangan cek dalam sistem diatur menjadi kewenangan direksi. Demikian pula ia tidak dapat menempatkan orang karena rekruitmen menjadi wewenang direksi.

Ketika menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN, pada awalnya saya tidak dibekali apa-apa. Kantor, staf, berkas, dan sebagainya, semuanya tidak ada. Pendayagunaan BUMN adalah privatisasi, maka pertama-tama saya membangun sistem yang berisi 32 langkah, dengan mengundang konsultan internasional. Dalam waktu sebulan, sistem itu terselesaikan sehingga dalam menjalankan tugas saya terbebas dari pengaruh kekuatan politik (depolitisasi), dan dapat bergerak lincah terbebas dari kelambanan atau inertia birokrasi (debirokratisasi).

Write by: Tanri Abeng, mantan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN.

MODEL BISNIS
Model bisnis adalah merencanakan bagaimana sebuah organisasi usaha akan memperoleh keuntungan ataupun mencetak uang. Pertanyaannya kini, apakah model bisnis ini hanya berlaku bagi institusi atau organisasi yang hanya bertujuan untuk mencari keuntungan? Persepsi umum inilah yang tidak tepat. Pada dasarnya, setiap organisasi hadir untuk menciptakan nilai (value) bagi siapa pun yang memiliki kepentingan terhadap institusi yang bersangkutan. Setiap bisnis atau organisasi menyelenggarakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan (customer), tidak terkecuali yang diperani oleh lembaga nirlaba ataupun birokrasi pemerintah. Oleh karena itu, setiap organisasi harus jelas siapa pelanggannya agar upaya pemenuhan kebutuhan berdasarkan konsep nilai –yang ditentukan oleh pelanggan, bukan oleh produsen- dapat diciptakan. Masyarakat pedesaan misalnya, yang kondisi infrastruktur –khususnya jalan-jalan yang masih kasar- akan menilai kendaraan yang memiliki daya tahan dengan aneka guna lebih berharga ketimbang kendaraan mewah yang biasanya diminati oleh orang-orang perkotaan. Melihat hal itu maka orientasi model bisnis, tidak bisa tidak, adalah ke pasar (market orientation).
Bagaimana dg organisasi nirlaba dan publik atau pemerintah? Misalnya, organisasi nirlaba yang bertujuan membantu pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus, pasarnya di mana? Kalau kita berasumsi bahwa produk berupa program pendidikan yang efektif yang dapat diaplikasikan bagi kehidupan mereka di masa depan, pasarnya tentu saja para donor atau relawan yang menyediakan dana dan tenaga untuk produk-produk tersebut. Bila ada organisasi nirlaba atau Non Government Organization (NGO) yg tdk melihat kepentingan para donor, dalam arti apa yang dianggap memiliki nilai (kepuasan) bagi para donor tidak memiliki business model yg pas untuk sifat organisasinya. Lalu, bagi sebuah pemerintah (pusat ataupun daerah), pasarnya adalah masyarakat luas yg merasa mendapatkan nilai atau manfaat dari keberadaan pemerintah, baik karena kebijakan (produknya) maupun pelayanan (jasanya). Ini tentunya berlaku pada sistem negara yang berbasis demokrasi. Sebaliknya, pada sistem terpusat atau authoritarian, orientsasi pasarnya terletak pada para penentu kebijakan atau pengambil keputusan, bukan pada masyarakat (citizen). Tatkala pertumbuhan ekonomi dan pembangunan didominasi oleh pemerintah melalui public sector driven growth, pasar bagi pelaku ekonomi sektor swasta adalah pemerintah. Dg demikian, berkembanglah manajemen lobby utk menguasai pasar pemerintah. Namun, pasar jenis ini pun memerlukan model bisnis yang sesuai dengan kondisi pasar.

(Tanri Abeng, mantan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN)

5.12.10

Sang Pemimpi

Sambut hari baru di depanmu
Sang pemimpi siap tuk melangkah
Raih tanganku jika kau ragu
Bila terjatuh ku ‘kan menjaga

Kita telah berjanji bersama
Taklukan dunia ini
Menghadapi segala tantangan
Bersama.. (mengejar mimpi-mimpi)

Berteriaklah hai sang pemimpi
Kita tak ‘kan berhenti disini

Bersyukurlah pada Yang Maha Kuasa
Hargailah orang-orang yang menyayangimu
Yang selalu ada setia di sisimu
Siapapun jangan kau pernah sakiti
Dalam pencarian jati dirimu
Dan semua yang kau impikan
Tegarlah sang pemimpi

1.12.10

8 Tipe Orang yg Perlu Dijauhi

Hubungan yang sehat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan jiwa. Namun, kerapkali kita terjebak dalam hubungan dengan sosok yang memiliki karakter 'negatif'. Mereka umumnya sering mengeluh, mudah marah, atau tidak sabar.
Mengenali karakter seseorang di awal perkenalan menjadi penting. Apalagi jika ada prospek melanjutkannya dalam hubungan yang lebih serius. Kenali sejumlah karakter seseorang, seperti dikutip dari Times of India.

1. Memelihara masa lalu
Beberapa orang menolak melepaskan masa lalu dan cenderung 'merawat' kenangan menyakitkan. Akibatnya, orang ini hidup dengan kemarahan dan kepahitan. Bila terjadi terus menerus, dapat mempengaruhi orang yang berada di sekitarnya.
Solusi: Jika mereka mulai memunculkan subjek masa lalu, jangan ragu memberitahu dia bahwa Anda tidak ingin membicarakannya.

2. Mengasihani diri sendiri
Tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada orang yang merasa menanggung beban seluruh dunia. Alih-alih mencari solusi, orang tipe ini terus mengasihani diri sendiri dan tidak melihat jalan keluar.
Solusi: Tawarkan bantuan dan jika masih tidak mau berubah, sebaiknya menjauh darinya.

3. Munafik
Tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada berhubungan dengan orang yang memiliki sifat 'lain di mulut lain di hati'. Di depan Anda, dia muncul orang yang paling manis, namun bersikap sebaliknya di belakang Anda.
Solusi: Jika Anda menangkap ini terjadi berulangkali kepada orang lain, segera jauhi. Bukan tidak mungkin dia melakukan hal serupa kepada Anda.

4. Selalu negatif
Dia adalah jenis orang yang selalu memandang hal negatif dari hidup mereka.
Solusi: Bantulah melihat sisi positif dari dirinya. Jika tidak mau menerima, jangan biarkan hal negatif itu mempengaruhi Anda.

5. Paling sempurna
Orang seperti ini biasanya merasa lebih baik dan menarik daripada orang lain. Ia sangat menikmati aktivitas mengkritik dan menertawai orang lain.
Solusi: Bersikap sabar dengan perilakunya. Namun, jika mereka tidak berubah, sudah saatnya Anda untuk meninggalkannya.

6. Bangga mengumbar rahasia
Mereka sangat bangga menceritakan skandal dalam hidup dan senang melibatkan sebanyak mungkin orang dalam perdebatan.
Solusi: Bisa saja Anda dapat mendengarkannya. Namun bila mempengaruhi diri sendiri, segera menjauh.

7. Frustasi
Orang ini selalu merasa frustrasi dengan hidupnya dan melampiaskannya pada orang lain di sekitarnya. Bahkan, seringkali mereka mengambil kesimpulan yang irasional.
Solusi: Jika ia mulai merencanakan sesuatu yang gila katakan bahwa hal itu mengganggu Anda.

8. Sang Komentator
Orang seperti ini mengomentari semua yang terjadi dalam kehidupan orang lain. Seringkali, perkataan mereka menimbulkan perkelahian.
Solusi: Berhati-hatilah bila berada di sekitar orang tersebut dan berhati-hati dengan perkataan Anda.

Q.S. Yusuf : 20-35 (Kisah, Yusuf Mendapat Godaan)

Q.S. YUSUF [12]
(Muqoddimah)
Surat Yusuf ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum hijrah. Surat ini dinamakan surat Yusuf adalah karena titik berat dari isinya mengenai riwayat Nabi Yusuf a.s. Riwayat tersebut salah satu di antara cerita-cerita ghaib yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad s.a.w. sebagai mukjizat bagi beliau, sedang beliau sebelum diturunkan surat ini tidak mengetahuinya. Menurut riwayat Al Baihaqi dalam kitab Ad Dalail bahwa segolongan orang Yahudi masuk agama Islam sesudah mereka mendengar cerita Yusuf a.s. ini, karena sesuai dengan cerita-cerita yang mereka ketahui. Dari cerita Yusuf a.s. ini, Nabi Muhammad s.a.w. mengambil pelajaran-pelajaran yang banyak dan merupakan penghibur terhadap beliau dalam menjalankan tugasnya.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:
Kenabian Yusuf a.s. dan mukjizat-mukjizatnya; ketentuan yang berhubungan dengan keagamaan adalah hak Allah semata-mata; qadha Allah tak dapat dirobah; para rasul semuanya laki-laki.

2. Hukum-hukum:
Keharusan merahasiakan sesuatu untuk menghindari fitnah; barang dan anak temuan wajib dipungut tidak boleh dibiarkan; boleh melakukan helah yang tidak merugikan orang lain untuk memperoleh sesuatu kemaslahatan.

3. Kisah-kisah:
Riwayat Nabi Yusuf a.s. bersaudara dengan orang tua mereka Ya'qub a.s.

4. Dan lain-lain:
Beberapa sifat dan suri tauladan yang mulia yang dapat diambil dari cerita Yusuf a.s: persamaan antara agama para nabi-nabi ialah tauhid.


Q.S. YUSUF [12], ayat 20 - 35
( Yusuf Mendapat Godaan )
 
20.  Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf[747].
[747]  hati mereka tidak tertarik kepada Yusuf Karena dia anak temuan dalam perjalanan. jadi mereka kuatir kalau-kalau pemiliknya datang mengambilnya. oleh Karena itu mereka tergesa-gesa menjualnya sekalipun dangan harga yang murah.
21.  Dan orang Mesir yang membelinya Berkata kepada isterinya[748]: "Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak." dan demikian pulalah kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir), dan agar kami ajarkan kepadanya ta'bir mimpi. dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.
[748]  orang Mesir yang membeli Yusuf a.s. itu seorang raja Mesir bernama Qithfir dan nama isterinya Zulaikha.
22.  Dan tatkala dia cukup dewasa[749] kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[749]  nabi Yusuf mencapai umur antara 30 - 40 tahun.
23.  Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku Telah memperlakukan Aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.
24.  Sesungguhnya wanita itu Telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu Andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya[750]. Demikianlah, agar kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba kami yang terpilih.
[750]  ayat Ini tidaklah menunjukkan bahwa nabi Yusuf a.s. punya keinginan yang buruk terhadap wanita itu (Zulaikha), akan tetapi godaan itu demikian besanya sehingga Andaikata dia tidak dikuatkan dengan keimanan kepada Allah s.w.t tentu dia jatuh ke dalam kemaksiatan.
25.  Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu. wanita itu berkata: "Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih?"
26.  Yusuf berkata: "Dia menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya)", dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: "Jika baju gamisnya koyak di muka, Maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta.
27.  Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, Maka wanita Itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar."
28.  Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian) itu adalah diantara tipu daya kamu, Sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar."
29.  (Hai) Yusuf: "Berpalinglah dari ini[751], dan (kamu Hai isteriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, Karena kamu Sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah."
[751]  Maksudnya: rahasiakanlah peristiwa ini.
30.  Dan wanita-wanita di kota berkata: "Isteri Al Aziz[752] menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya), Sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata."
[752]  Al Aziz sebutan bagi raja di Mesir.
31.  Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), Kemudian dia Berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka". Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa) nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha Sempurna Allah, Ini bukanlah manusia. Sesungguhnya Ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia."
32.  Wanita itu berkata: "Itulah dia orang yang kamu cela Aku Karena (tertarik) kepadanya, dan Sesungguhnya Aku Telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak. dan Sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang Aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina."

33.  Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih Aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu Aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah Aku termasuk orang-orang yang bodoh."

34.  Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf dan dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
35.  Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakannya sampai sesuatu waktu[753].
[753]  setelah mereka melihat kebenaran Yusuf, namun demikian mereka memenjarakannya agar sapaya jelas bahwa yang bersalah adalah Yusuf; dan orang-orang tidak lagi membicarakan hal ini.

Sesungguhnya hanya Allah Yang Maha Tahu dan hanya kepada Allah kamu bersaksi …

28.11.10

"Innallaaha Ghafuurur Rahiim"

“Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu maha Melihat.” (Al-Furqan [25] : 20)

Allahu Rabbi, lindungi kami dari hawa nafsu, dari fitnah, dan dari kesewenang-wenangan orang-orang atau para penguasa yang berbuat zhalim dan yang melampaui batas. Allohumma Yaa Tawwaab, ampunilah kami semua Ya Rabb. Allohumma Yaa Rohiim, sayangilah kami, Allohu Yaa Lathiif, Engkau yang Maha Lembut, Allohu Yaa Mujiib, Engkau yang Maha mengabulkan segala pinta dan harap kami.

Astaghfirullohal’adzhiim… XXX x

Seorang sahabat yang tadinya sangat Anda kasihi dan percayai,
tapi berkhianat, mencuri dari Anda, dan berbicara buruk tentang Anda;
KEPADA-nya jangan lagi berprasangka baik.

Tetaplah berprasangka baik mengenai MENGAPA
Tuhan mengijinkan orang-orang berhati kusam itu melukai hati Anda.

Tidak ada yang diijinkan terjadi, yang tidak ditujukan untuk memuliakan Anda.

Setialah berprasangka baik kepada Tuhan. –MTGW-

Q.S. AN-NUUR [24]

(Muqoddimah)

Surat An Nuur terdiri atas 64 ayat, dan termasuk golongan surat-surat Madaniyah. Dinamai An Nuur yang berarti Cahaya, diambil dari kata An Nuur yang terdapat pada ayat ke 35. Dalam ayat ini, Allah s.w.t. menjelaskan tentang Nuur Ilahi, yakni Al Quran yang mengandung petunjuk-petunjuk. Petunjuk-petunjuk Allah itu, merupakan cahaya yang terang benderang menerangi alam semesta. Surat ini sebagian besar isinya memuat petunjuk-petunjuk Allah yang berhubungan dengan soal kemasyarakatan dan rumah tangga.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:
Kesaksian lidah dan anggota-anggota atas segala perbuatan manusia pada hari kiamat; hanya Allah yang menguasai langit dan bumi; kewajiban rasul, hanyalah menyampaikan agama Allah; iman merupakan dasar daripada diterimanya amal ibadah.

2. Hukum-hukum:
Hukum-hukum sekitar masalah Zina, li'an dan adab-adab pergaulan di luar dan di dalam rumah tangga.

3. Kisah-kisah:
Cerita tentang berita bohong terhadap Ummul Mu'minin 'Aisyah r.a. (Qishshatul Ifki).

4. Dan lain-lain:
Semua jenis hewan diciptakan Allah dari air; janji Allah kepada kaum muslimin yang beramal saleh.

Q.S. AN-NUUR [24], ayat 1 - 35

1. (Ini adalah) satu surat yang kami turunkan dan kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam)nya, dan kami turunkan di dalamnya ayat-ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya.

2. Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.

3. Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin[1028].

[1028] maksud ayat Ini ialah: tidak pantas orang yang beriman kawin dengan yang berzina, demikian pula sebaliknya.

4. Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik[1029] (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, Maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. dan mereka Itulah orang-orang yang fasik.

[1029] yang dimaksud wanita-wanita yang baik disini adalah wanita-wanita yang suci, akil balig dan muslimah.

5. Kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

6. Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, Sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar.

7. Dan (sumpah) yang kelima: bahwa la'nat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta[1030].

[1030] maksud ayat 6 dan 7: orang yang menuduh Istrinya berbuat zina dengan tidak mengajukan empat orang saksi, haruslah bersumpah dengan nama Allah empat kali, bahwa dia adalah benar dalam tuduhannya itu. Kemudian dia bersumpah sekali lagi bahwa dia akan kena laknat Allah jika dia berdusta. Masalah Ini dalam fiqih dikenal dengan Li'an.

8. Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta.

9. Dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar.

10. Dan Andaikata tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atas dirimu dan (andaikata) Allah bukan Penerima Taubat lagi Maha Bijaksana, (niscaya kamu akan mengalami kesulitan-kesulitan).

11. Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar[1031].

[1031] berita bohong Ini mengenai istri Rasulullah s.a.w. 'Aisyah r.a. ummul Mu'minin, sehabis perang dengan Bani Mushtaliq bulan Sya'ban 5 H. Perperangan Ini diikuti oleh kaum munafik, dan turut pula 'Aisyah dengan nabi berdasarkan undian yang diadakan antara istri-istri beliau. dalam perjalanan mereka kembali dari peperangan, mereka berhenti pada suatu tempat. 'Aisyah keluar dari sekedupnya untuk suatu keperluan, Kemudian kembali. tiba-tiba dia merasa kalungnya hilang, lalu dia pergi lagi mencarinya. sementara itu, rombongan berangkat dengan persangkaan bahwa 'Aisyah masih ada dalam sekedup. setelah 'Aisyah mengetahui, sekedupnya sudah berangkat dia duduk di tempatnya dan mengaharapkan sekedup itu akan kembali menjemputnya. Kebetulan, lewat ditempat itu seorang sahabat nabi, Shafwan ibnu Mu'aththal, diketemukannya seseorang sedang tidur sendirian dan dia terkejut seraya mengucapkan: "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, isteri Rasul!" 'Aisyah terbangun. lalu dia dipersilahkan oleh Shafwan mengendarai untanya. Syafwan berjalan menuntun unta sampai mereka tiba di Madinah. orang-orang yang melihat mereka membicarakannya menurut pendapat masing-masing. mulailah timbul desas-desus. Kemudian kaum munafik membesar-besarkannya, Maka fitnahan atas 'Aisyah r.a. itupun bertambah luas, sehingga menimbulkan kegoncangan di kalangan kaum muslimin.

12. Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata."

13. Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Olah Karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi Maka mereka Itulah pada sisi Allah orang-orang yang dusta.

14. Sekiranya tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, Karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu.

15. (Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. padahal dia pada sisi Allah adalah besar.

16. Dan Mengapa kamu tidak berkata, diwaktu mendengar berita bohong itu: "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini, Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), Ini adalah dusta yang besar."

17. Allah memperingatkan kamu agar (jangan) kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman.

18. Dan Allah menerangkan ayat-ayatNya kepada kamu. dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

19. Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. dan Allah Mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.

20. Dan sekiranya tidaklah Karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang, (niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar).

21. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, Maka Sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. sekiranya tidaklah Karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.

22. Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada. apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang[1032],

[1032] ayat Ini berhubungan dengan sumpah Abu Bakar r.a. bahwa dia tidak akan memberi apa-apa kepada kerabatnya ataupun orang lain yang terlibat dalam menyiarkan berita bohong tentang diri 'Aisyah. Maka turunlah ayat Ini melarang beliau melaksanakan sumpahnya itu dan menyuruh mema'afkan dan berlapang dada terhadap mereka sesudah mendapat hukuman atas perbuatan mereka itu.

23. Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah[1033] lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la'nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar,

[1033] yang dimaksud dengan wanita-wanita yang lengah ialah wanita-wanita yang tidak pernah sekali juga teringat oleh mereka akan melakukan perbuatan yang keji itu.

24. Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan

25. Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yag setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allah-lah yang benar, lagi yang menjelaskan (segala sesutatu menurut hakikat yang sebenarnya).

26. Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)[1034].

[1034] ayat Ini menunjukkan kesucian 'Aisyah r.a. dan Shafwan dari segala tuduhan yang ditujukan kepada mereka. Rasulullah adalah orang yang paling baik Maka Pastilah wanita yang baik pula yang menjadi istri beliau.

27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.

28. Jika kamu tidak menemui seorangpun didalamnya, Maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. dan jika dikatakan kepadamu: "Kembali (saja)lah, Maka hendaklah kamu kembali. itu bersih bagimu dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

29. Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak disediakan untuk didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.

30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".

31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

32. Dan nikahkanlah orang-orang yang sedirian[1035] diantara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.

[1035] Maksudnya: hendaklah laki-laki yang belum kawin atau wanita-wanita yang tidak bersuami, dibantu agar mereka dapat kawin.

33. Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka[1036], jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu[1037]. dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, Karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. dan barangsiapa yang memaksa mereka, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu[1038].

[1036] salah satu cara dalam agama Islam untuk menghilangkan perbudakan, yaitu seorang hamba boleh meminta pada tuannya untuk dimerdekakan, dengan perjanjian bahwa budak itu akan membayar jumlah uang yang ditentukan. Pemilik budak itu hendaklah menerima perjanjian itu kalau budak itu menurut penglihatannya sanggup melunasi perjanjian itu dengan harta yang halal.

[1037] untuk mempercepat lunasnya perjanjian itu hendaklah budak- budak itu ditolong dengan harta yang diambilkan dari zakat atau harta lainnya.

[1038] Maksudnya: Tuhan akan mengampuni budak-budak wanita yang dipaksa melakukan pelacuran oleh tuannya itu, selama mereka tidak mengulangi perbuatannya itu lagi.

34. Dan Sesungguhnya kami Telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

35. Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus[1039], yang di dalamnya ada Pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya)[1040], yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

[1039] yang dimaksud lubang yang tidak tembus (misykat) ialah suatu lobang di dinding rumah yang tidak tembus sampai kesebelahnya, Biasanya digunakan untuk tempat lampu, atau barang-barang lain.

[1040] Maksudnya: pohon zaitun itu tumbuh di puncak bukit ia dapat sinar matahari baik di waktu matahari terbit maupun di waktu matahari akan terbenam, sehingga pohonnya subur dan buahnya menghasilkan minyak yang baik.

<RAMADHAN YAA MUBAROK … 1431 H. [ 23-26 Agustus 2010 ]>